Apabila cinta tidak bertepuk sebelah tangan.

Assalamualaikum wbt.

Segala puji bagi Allah, Tuhan yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun dan Maha keras azab-Nya. Segala puji dan kesyukuran dipanjatkan kepada Dia yang terlalu baik diantara yang baik, kerana terlalu banyak nikmat yang Dia beri kepada kita hingga ke saat ini, terutamanya nikmat akal yang consciously sedar bahawa Dia adalah 'Ilah' dan "Rabb" kita. Moga- moga setiap hembusan nafas akan lebih menjadikan kita aware dengan state iman kita pada saat ini, insyaAllah.

Alhamdulillah, Allah telah memanjangkan umur saya hingga ke saat ini. Terasa dicintai apabila Dia telah menyelamatkan saya daripada tenggelam dalam lubang jahiliyah dan ignorant kepada cahaya islam yang terang dan tenteram. Kadang- kadang bila fikir balik, apalah sangat yang ada pada saya hingga Allah sanggup menghadiahi diri ini dengan pelbagai jenis nikmat, terutamanya nikmat mengenali Dia sebagai pencipta kita. Jadi, kena lebih banyak bersyukur deangan beramal, kerana "every nikmat comes with responsibilities.

Suka saya untuk berkongsi tentang cinta. (Rasa tak percaya pula nak cakap pasal benda ni haha) Secara 'cliche' nya, cinta itu fitrah and I know that you are well aware about this matter (",) . But, this is serious. (Okay let me think how to explain according to the tittle of this post)

Okay.

People have their own definition of love. Love is too subjective to be defined. And yeah, it is complicated too. Some people said that love is when you are willing spend your precious time with the people you loved  (priority man!), or when he or she makes mistakes you are able to forgive and tolerate with it because hey, you love them. Others might say, "cinta itu tidak semestinya memiliki, cukuplah mencintai dari jauh, asalkan orang yang dicintai itu bahagia". (I cannot fathom how this kind of love works. Maybe because I am a possessive person? Lol.) And yada yada yada. You know better your own definition of love.

And to make things more exciting, is when the person/ people you love, have the same feeling like you. Isn't that fantastic? 

"Yeah, Sarah. I am over the moon!"
"Well of course. What is better than that? At least, I am not day dreaming."
"Finally, someone loves me too" *love emoticon*
Etc.

This what I think. I think to love and to be loved is great. It acknowledges that "cinta is a fitrah". But, love is a commitment as well. Words of love won't be justified, not until you prove it with your actions. "I love you" is not valid until you show to the people or to the person you love; how does the kind of love that you utter really defines that feeling inside your heart? That is why, I am a firm believer of "responsibilities can create love, but love itself cannot last without responsibilities".

Tapi, hati manusia ini mudah untuk berubah. Berbolak- balik. Cepat je berubah. Bergantung kepada situasi, pengalaman atau kehendak dia sendiri. Jadi, akan ada lah insiden heart- breaking, kuciwa, marah, sedih, tertekan bilamana action of love itu tidak menepati expectation kita. Expectation pula letak tinggi- tinggi (mungkin pengaruh drama TV* atau novel- novel cintan- cintun dan lain- lain). Tak realisitk. Tidak berpijak pada bumi yang nyata. Lebih memburukkan keadaan, apabila cinta itu dipajak pada batas yang tidak kukuh. Pada perbuatan- perbuatan yang boleh menyebabkan dosa. Kepada perbuatan- perbuatan yang menghampiri zina. (I would love to expand more on this point, but in the next entry maybe.)

Cinta itu suci dan indah, kenapa mahu mencemari ia dengan selaput dosa yang menjijikkan? 

Kalau cinta disandarkan pada perkara yang tidak kekal, bagaimana kita boleh memastikan cinta itu berpanjangan, evergreen tidak lupus ditelan zaman?

This is what I think; Kita boleh preserve the essence of love, by leaning it to the immortal cause. Sebab yang tidak mati dan kekal hidup. Yang tidak berpenghujung dan everlasting. Tidak ada yag mampu saya relate kan perkara ini kepada apa- apa sebab, kecuali Allah. Allah, yang kekal, yang sentiasa hidup dan tidak mati. 

Realistic la sikit Sarah. Cliche sangat. (Tetiba suka dengan perkataan cliche haha)

Cliche ke tak cliche, that is what I think. And bercinta dengan Allah ini tidak pernah mengecewakan. Ada sahaja kejutan- kejutan yang Dia beri untuk buat kita happy, or at least, saya happy :) Memamg Allah sayangkan semua hamba- hambaNya, tapi bila kita realise yang Allah cintakan kita dan kita berusaha untuk cintakan Allah, mindset yang macam tu akan buat kita lebih conscious dengan hidup kita. Kita akan lebih merasai kehadiran Allah dalam setiap hembusan nafas, langkah dan kata- kata kita. 

Eh, best kot buat benda yang kita consciously tahu akan berbalas. Bila buka mata pada awal pagi, tertunggu- tunggu je apa yang Allah nak beri kepada kita hari ini). Yang akan membuatkan kita lebih mahu membuktikannya dengan perbuatan, rather than ucapan. Besar lah kot pengorbanan untuk mendapat cinta Allah ini. Tapi, fear not. Sebab insyaAllah bila bercinta dengan Allah ini, tidak akan bertepuk sebelah tangan. I'll guarantee that. (Cewahh, kemain guarantee. Ada bukti ke Sarah oi?)

Ada tau. Haaa. Cakap kena ada bukti kan? I would love to share a writing about "Tanda- tanda Cinta Allah pada Hamba- Nya" from a book entitled "Hati Sebening Mata Air" by Amru Khalid. (Note that buku- buku tulisan Amru Khalid sangat "membasahkan" jiwa. Love it!). Perkongsian tentang ini berlaku tadi, selepas solat Asar dengan a few friends/ akhawat di rumah. Well, I cannot wait longer to tell you about the signs of Allah's love. Okay, let's go to the first point.

1)Terjaga dari dunia.

Encik Amru Khalid menyatakan bahawa orang- orang yang Allah cintai akan dijaga daripada dunia. Dia tidak akan membiarkan dunia memakan dan menguasainya. Dia akan guide manusia ini sepanjang 24 jam dia hidup. 

Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya Allah akan menjaga hamba-Nya yang beriman- dan Dia mencintainya- seperti kalian menjaga makanan dan minuman orang yang sakit (diantara) kalian, kerana kalian takut pada (kematian)nya" (HR Al Hakim, Ibnu Abi 'Ashim dan Al- Baihaqi)

(Am really in love with this hadith and mesmerize with Allah's love)

2)Keshalihan

Dia akan menjadikan hamba- hambaNya, hamba yang salih. Jika kita dapatkan diri kita menuju pada kesalihan (kesolehan), meski di titik awal keshalihan, tetapi kita setiap hari selangkah maju menuju keshalihan itu, maka itu adalah tanda cinta Allah.

Rasulullah bersabda,
"Allah memberikan dunia pada yang Dia cintai dan yang Dia benci. Tetapi Dia memberikan (kesedaran ber) agama oleh Allah, bererti ia dicintai oleh-Nya" (HR Imam Ahmad, Al- Hakim dan Al- Baihaqi)

Jadi, cuba check diri kita; adakah kita sedang berusaha menjadi soleh/ solehah? Ketahuilah dalam mujahadah kita menuju ke arah itu, Allah sedang mencintai kita. :)

3)Memahami agama.

Di antara tanda cinta Allah adalah memahami agama. Seperti keshalihan, ia adalah proses yang bertahap. Hal ini bermaksud kita akan mendapatinya sedikit demi sedikit. Contohnya, pertama kali kita tidak mengenali tajwid, lalu kita bermula dengan mempelajari tajwid dan sekarang, kita mampu hafaz satu juzu'. Kalau dahulu kita tidak tahu tujuan hidup based on neraca Allah, kini kita sudah tahu.

Bahagia kan?

4)Kelembutan.

Diantara cinta Allah adalah kelembutan. Dia akan menjadikan hamba-Nya sosok yang tenang. Peribadi yang emosional dan mudah bergejolak hanya keran perkara- perkara kecil akan merasakan sifat kelembutan ini sangat jauh darinya. Hal ini dapat dijustifikasikan berdasarkan hadith Rasulullah SAW;

"Jika Allah menginginkan kebaikan penghuni satu rumah, maka Dia masukkan kelembutan" (HR Imam Ahmad, Al- Hakim dan At- Tarmidzi)

6) Mudah melakukan ketaatan.

Diantara cinta Allah pada hamba-Nya ialah kesulitan melakukan maksiat. Ia tidak bisa melakukan maksiat, dan jika ia terbiasa melakukan maksiat, maka ia akan merasakan itu sangatlah sulit sehingga ia tidak bisa melakukan hal itu. Itulah tanda cinta Allah.

7) Husnul Khatimah.

I believe, it is everyone's dream to have a good ending in their life. Encik Amru said that Allah ends  the one who He loves while he is doing good deeds. He says this is important. Because there are some people yang menhabiskan umur dalam ketaatan, tetapi mati dalam keadaan bermaksiat kepada Allah.

Jadi kalau kita sedang bermaksiat, ingat dan takutlah kepada kematian serta berhati- hatilah kalau kita mati dalam kemaksiaatn. Na'uzubillah min zalik. 

Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda,
" Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia kana memaniskannya. Sahabat bertanya, apa itu memaniskannnya wahai Rasulullah? Baginda berkata,"Dia memberikan ia petunjuk untuk melakukan kebaikan saat menjelang ajalnya, sehingga tetangganya akan meridhainya- atau ia berkata- orang sekelilingnya" (HR Al- Hakim)

My heart was so overwhelmed after listening to a such profound sharing; about how Allah shows His loves to us. For me, I will become more aware and meticulous in everything I do (dalam beramal). Kadang- kadang (atau selalunya) kita selalu downgrade cinta Allah kepada kita dengan berfikiran negatif kepada Allah setiap kali dapat kesusahan.

Sedangkan, nikmat Allah tu lagi banyak daripada susah. Kenapa kita lebih suka magnifies the hardships rather than the nikmat? Padahal, kita tak perasan pun dengan blessings yang kita dapat selama ini, sekecil- kecil keupayaan untuk berkelip mata dan mengangkat tangan. (Sangat appreciate nikmat boleh angkat tangan sebab dah kena neck stiffness, and tak mampu nak gerakkan upper part of the body so, yeah. Thanks Allah for the reminder)

Baiklah, post ini lebih kepada peringatan untuk diri sendiri yang selalu lupa dengan kehadiran pencinta dalam diam ni. Huhu. Moga Allah akan terus mencintai diri ini dan kita semua, insyaAllah. Dan juga moga kita juga akan terus mahu untuk mencintai Allah, sebagai bukti kesyukuran kita kepada Dia. Apa lagi reasons kita untuk tidak sayang dan cintakan Allah, after all He'd done to us? 

InsyaAllah. 

Nak share ayat cinta; 29: 69 :)

Moga Allah redha. :)

p/s: 
1) Maaf sebab tulisan bercampur baur bahas Melayu, Inggeris dan Indonesia.
2) Ada beberapa ayat yang saya ambil dari buku "Hati Sebening Mata Air Sendiri". Tak sempat nak quote betul- betul (kalau masuk Turnitin mesti percentage plagiarism lebih daripada 50% huhu)
3) Ha, tahniah sebab sudi baca sampai habis. Mesti expect tulisan lain kan based on the tittle? Hehe. (Gottcha!)

Atas lantai Nawwar,
27/10/2015

Comments

  1. A very good writing sarah. Moga terus kuat dalam jalan dakwah dan tarbiyah ini.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. InsyaAllah. Moga Allah tsabatkan kita semua hingga ke syurga fuh2 *peluh besar*

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mitsaqon Gholizho

It has been quite some time

Dear Sumaiyah #1