Jalan penantian.

Kukira, Dia mendengar untaian doaku
Mungkin juga doa- doamu
Jauh sudah kita telusuri jalan ini
Jalan penantian kelihatannya seperti tiada titik penamat
Kerana ia bagiku,
sangat jauh ini, ditemani keraguan,
yang kadang- kadang singgah di hujung minda.

Namun, 
saat hampirnya aku kepada putus asa,
berserah sepenuh jiwa raga,
Dia mengirimkanmu ketika minda jiwaku
sedang dilanda ribut keserabutan.

Kata- katamu tidak meleret-leret dengan janji manis,
tidak pula kedengaran indah,
sehingga mampu membuai-buai,
hati seribu anak dara diluar sana,
tetapi cukup untuk menghentikan denyutan tidak sekata,
arus- arus negatif serta,
prasangka- prasangka buruk aku kepada Tuhan,
juga kepadamu.

Kukira,
Dia sedang menjawab untaian doa-doaku,
yang memenuhi ruang legar atmosfera,
seorang wanita yang sangat lemah,
dan tidak bisa menilik masa hadapan,
melainkan dengan menyerahkan ketentuan,
kepada pemilik mereka.

08042018





Comments

Popular posts from this blog

Mitsaqon Gholizho

Paradox.

Yang terpendam.