Posts

Showing posts from December, 2015

Lelaki pertama.

Saya rindu akan lelaki itu. Saya rindu akan lelaki pertama kali hadir dalam hidup saya. Saya rindu akan ayah. Bila saya muhasabah kembali perjalanan hidup saya, peranan "father figure" yang ayah mainkan telah membentuk sedikit- sebanyak diri, cara pandang serta cara saya berfikir. Antara sumbangan terbesar ayah kepada adik- beradik terutamanya saya, ialah dia memperkenalkan budaya membaca kepada kami sejak kami kecil lagi. Kami banyak berpindah- randah sebelum tahun 2005. Tetapi setiap rumah yang kami tinggal, pasti akan ada satu sudut khas untuk mini perpustakaan keluarga. Setiap bulan, ayah akan membelikan majalah- majalah yang berinformasi dan sarat dengan ilmu dan berita semasa seperti Asuh, Dewan Bahasa, Dewan Ekonomi dan Dewan Sastera. Ayah akan  beli majalah- majalah serta buku- buku yang sesuai dengan umur serta tahap pemikiran kami pada waktu itu. Contohnya, ketika saya di sekolah rendah, ayah akan membeli majalah/ buku yang "comel- comel" seperti Asu...

Hentakan pertama.

Image
Susah kan nak sabar?  Kadang- kadang bila fikir, apa erti sabar yang sebenar? Erti pada perlakuan, bukan hanya pada kata- kata. Cakap memang senang, tapi bila bab mengamalkan, tak ramai yang berjaya. Sabar mereka hanya selepas mereka memaki- hamun, marah atau bersikap kasar kepada orang atau situasi yang menguji itu. Sedangkan Rasulullah kata, "sabar itu pada hentakan yang pertama".  I always wonder, what makes a man able to swallow his anger, without expressing it to others? I have tried it few times and it was tremendously challenging. To uphold and keep the anger inside your heart while some part in your brain demand it to be released, that is a hard battle.  And that is sabr, I think. What makes me held back my anger or sorrow, though my chest feels like exploding is; Allah knows my struggle. My struggle and pain to be sabr because I do not want to spill the oil to the fire and make things worst. I know Allah is with me whenever I feel mad or dissapoi...